Wednesday 8 January 2014

Iman & Ilmu

Bismillahirrohmanirrohim...

Sempet ada berbagai perbincangan yang memicu gw untuk menuliskan artikel ini. As usual, this is just my opinion about something. Tidak ada kebenaran yang mutlak kecuali Allah SWT ^^

Sempet gw berbincang sedikit dengan temen gw mengenai kepercayaan, percaya, alias iman. Iman ini kaitannya dengan aqidah alias kepercayaan, dan juga inti utama agama Islam yaitu Tauhid, mengesakan Allah SWT. Jelas ini sesuatu yang amat sangat vital, dimana seluruh nafas dan jiwa Islam berada dalam keimanan. Seseorang yang tidak beriman, tidak mungkin Islam. ^^

Tiba-tiba, obrolan kita masuk kepada topik "Apa alasan lu beriman?". Gw nanya itu ama temen gw, dan dijawab "Gw beriman ya karena gw percaya, ga ada alasan yg diperlukan untuk mempercayai Allah sebagai Tuhan dan Islam sebagai agama gw.". Gw mengernyitkan dahi sedikit, soalnya apa yang gw yakini jelas beda sama doi. Inget, BEDA BUKAN BERARTI SALAH. ^^

Alesan gw simpel sih. Iman itu percaya. Kepercayaan itu dibangun diatas kesadaran akan suatu hal. Percaya bahwa Islam adalah agama yang benar adalah karena kita sadar&mengetahui bahwa Islam adalah agama yang benar. Buat gw, ilmu menjadi dasar atas gw mempercayai suatu hal. Seperti keberadaan Allah SWT, gw yakin haqqul yakin akan Kemahakuasaan-Nya. Mengapa? Karena selama gw hidup gw udah ngeliat lebih dari cukup bukti akan tanda-tanda Kekuasaan-Nya. Gw percaya bahwa Al-Qur'an adalah kitab suci yang berisi firman Allah karena gw tau bahwa kebenarannya tak terbantahkan, dengan ditemukannya berbagai bukti. Gw percaya adanya malaikat, hari kiamat, akhirat, qadha&qadar, karena semua itu ditulis dan diucapkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.

Belum lama ada kejadian cukup unik. Gw dicap/dimiripkan dengan orang-orang Jaringan Islam Liberal (JIL) karena gw banyak bertanya akan suatu hal. Katanya banyak nanya itu ga baik, yang baik itu mengimani dan menjalankan segala perintah-Nya, menjauhi segala larangan-Nya, dan berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan. Gw disamain sama orang-orang JIL karena gw banyak nanya, bayangkan -_-. Rada sakit hati sih, plus heran aja. Doi bilang bertanya bukan bagian dari Islam atau gitulah pokoknya. Huff, cukup mengguncang sih. Hahaha.

Tapi seperti biasa, silakan menilai dan menghakimi orang. Apa yang mau gw sampein disini adalah GW GA SUKA DISAMAIN SAMA JIL! Wkwkwk ga nyantai. Jadi gini gan, gw paparin satu-satu nih:

1. Agama yang benar akan mampu menjawab berbagai pertanyaan dan keraguan dari manusia yang lemah dan tersesat, karena Agama sebagai petunjuk dan jalan hidup. Islam adalah agama yang benar, karena Islam telah menuntun dan mengatur jalan hidup kita. Ga salah dong, nanya-nanya kalo kita gatau atau ragu? :3

2. Agama yang benar akan mampu berjalan seiring dengan berbagai aspek kehidupan manusia, entah itu dari segi IPTEK maupun sosial budaya. Mungkin buat lebih ngertinya, temen-temen bisa baca tentang sejarah Dark Ages yang terjadi di Eropa dulu. Betapa agama yang salah akan terbukti, dan agama yang benar akan terlihat ^^

3. Dalam mencari ilmu, manusia bisa memakai tiga cara. Empiris alias pengetahuan berdasarkan indra. Rasio atau pengetahuan berdasarkan akal pikiran. Dan Iman, pengetahuan berdasarkan kepercayaan. Kenapa sih Allah bilang di ayat kursi bahwa kita ga mengetahui sedikit melainkan apa yang diijinkan oleh-Nya?


Karena pada hakikatnya, akal akan berfungsi sesuai dengan apa yang telah dialami indra. Rasio bekerja berdasarkan empiris. Contoh, apa sih kematian? Belum ada "ilmu pasti" yang bisa ngejelasin ini, karena emang belum ada orang yang abis mengalami hal itu bisa hidup lagi dan menuangkan pemikirannya tentang kematian itu. Sama seperti akhirat, kiamat, malaikat. Disinilah, dimensi Iman menjadi salah satu sumber pengetahuan. Seperti kata Immanuel Kant, Rasio, Empiris, dan Iman.

4. Bedanya gw dengan JIL, gw percaya. Gw masih memiliki Iman dalam diri ini, walau ga seberapa dan jauh dari kata taqwa. Tapi gw masih mempercayai rukun iman. Gw mengerti batasan-batasan pemikiran manusia, batasan-batasan dalam mengkritisi agama. InsyaAllah, semoga Allah menjaga Iman di hati kita masing-masing.

Jujur cita-cita gw kedepan mau gabung ama tim dakwah kampus buat memerangi pemikiran yang terkesan kritis, tapi nyatanya keblenger, semacem JIL itu. Untuk itu, gw harus banyak belajar dan memahami. Know your enemy, then you will know how to win. Semoga Allah menguatkan azzam ini. InsyaAllah.

Wallahu'alam

2 comments:

  1. Luar biasa Bang. Hahahaha disamain ama JIL. Bisa jadi gua dibilang gitu juga ya gegara banyak nanya soal agama. Kwkwkw
    gua setuju Bang, kalo gatau da ragu yaa nanya kek gua kemaren hahaha. skeptis itu perlu juga kan? biar ga taqlid ama hal-hal yang justru salah. Gua inget ama diskusi soal Syiah di tarbawi itu, ada satu mahasiswi yg dibilang taqlid buta ama pembicaranya karena ga kroscek kebenarannya.
    Ngomong-ngomong lu mau ikut LDK Bang? atau Tarbawi?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Segala macam pertanyaan lu bakal dijawab sama Islam, sebagai Agama yang benar ^^
      Wah gimana ceritanya tuh? Coba jelasin redaksinya :3
      Iya insyaAllah mau ikut berpartisipasi dan berkontribusi :3

      Delete

Thanks for the comment ^^