Rasa yang Tertinggal

Oke, posting ini tidak berisi lirik ataupun kunci lagu "ST12-Rasa yang Tertinggal". Gw cuma pengen ngambil judulnya aja, karena menurut gw pas ama apa yang mau gw ceritain. Tentang sebuah rasa yang tertinggal.

Oke, jujur bingung harus mulai dari mana. Sejenak, pikiran gw mengawang menembus batas imajinasi tertinggi, menembus batas angan. Gw berfikir sejenak tentang masa lalu yang pernah gw lewati, waktu pertama masuk OSIS saat di SMK. Well, gw ngerasa tertantang ajah buat nyoba organisasi dan merancang banyak hal. Antusiasme dan euforia dalam menjalankan berbagai event membuat gw sangat enjoy dengan organisasi ini. Banyak banget hal-hal yang udah gw lakuin bersama selama 2,5 tahun kepengurusan. Dan seperti yang telah ditakdirkan, banyak cerita akan menimbulkan banyak kenangan. Ya, kenangan indah yang akan hidup dimasa lalu.

Kalo bahasa gaulnya mungkin disebut hangover gitu ya. haha. Gw ga bisa move on. Bahkan setelah kelulusan, terlalu banyak hal yang udah dilewatin bersama. Terlalu banyak karakter sahabat yang udah melekat. Terlalu banyak senyuman dan air mata yang harus dilupakan. Alhasil, gw ga bisa move on...

Dan disinilah gw sekarang, menjadi anggota pengurus Himpunan Mahasiswa Manajemen Pendidikan alias HiMa MP. Alesan gw gabung? Pengen kontribusi mungkin. Tapi ketika ditanya apa itu "HiMa", gw menjawab dengan pernyataan yang sama persis ketika gw gabung ke OSIS, yaitu keluarga. Jujur, jawaban itu mungkin sebuah harapan juga. Harapan akan canda, tawa, air mata, kebersamaan, kebahagiaan. Ya, mungkin itu yang gw harapkan dari sebuah organisasi. Gw selalu menekankan kepada adek kelas OSIS gw bahwa OSIS bukanlah sekedar organisasi, OSIS adalah keluarga kalian. Walau ga bisa sepenuhnya menjadi, tapi gw yakin bahwa kekeluargaan adalah kunci atas semua yang dibutuhkan organisasi, entah itu profesionalitas, disiplin, manajemen waktu dsb.

Apakah gw menemukan semua itu? Belum. Ya, harapan itu belum terwujud dalam HiMa MP. Entah apa yang kurang, tapi kehangatan yang dulu ada di OSIS masih belum gw rasakan di HiMa. Kadang gw merasa asing dalam keluarga gw sendiri. Sampai perubahan itu terjadi kemarin, saat Upgrading HiMa jilid I di Puncak.

What's so exciting about it? Many!
Gw tipe orang yang belajar langsung dari apa yang gw alami. Buat gw, menjalin hubungan apapun kaya temen, sahabat bahkan organisasi itu butuh sesuatu yang spesial. Gw cenderung nganggep relasi gw dan orang yang gw pilih itu spesial, makanya ga gampang buat gw untuk ngebaur n ngelebur.
Gw sempet nanya sama anak Kaderisasi, apa sih yang kita perjuangin di Hima? Buat apa kita cape-cape kerja n ngorbanin banyak hal kalo kita ga tau tujuannya? Bayangin, anak kader mana yang kaga sakit hati ditanyain begitu ._.V dan akhirnya gw nemuin jawabannya di upgrading dan bukber kemarin.
Apa yang gw perjuangin di Hima?? Kebermanfaatan. Ya, manusia yang paling baik adalah yang bermanfaat bagi sesama. Dalam perjalanan ini, gw belajar banyak banget hal dari temen dan senior yang ada. Terutama tentang arti keikhlasan dan perjuangan. Keren, semangat buat semuanya. Masih banyak yang harus gw pelajari dalam hidup ini. InsyaAllah.
Yang keduaa adalah keluarga Hima MP ^^, ya gw mulai menerima Hima MP sebagai keluarga gw. Gw berjuang buat mereka, gw berkorban buat mereka. Entah apa namanya, namun ketika kita berjuang untuk sesuatu yang berharga, kita pasti akan jauh lebih kuat! Dan gw akan berjuang untuk Hima MP, insyaAllah ^^
Terkadang, sulit buat gw untuk move on dari masa lalu. Move on dari keluarga OSIS gw dulu. Namun sepertinya, rasa yang tertinggal itu telah gw temukan kembali ^^ Ganbarru yoo!